
Bulan agustus ini seharusnya menjadi bulan yang berkobar-kobar penuh semangat bagi bangsa indoesia, karena bertahun-tahun lalu tepat pada tanggal 17 agustus 1945 bangsa indonesia, yang diwakilkan oleh soekarno memproklamirkan harga diri bangsa. Tepat sehari sebelumnyapun para pemuda bersatu utuk memaksa golongan tua utuk segera memproklamirkan kemerdekaan.
Lain dulu, lain sekarang. Pemuda sudah kehilangan jati dirinya sebagai bangsa indonesia. Mereka paling bangga kalau pakai produk buatan asing. Lebih senang musik barat seperti Justin bieber daripada musik sunda seperti mang koko koswara. Aduh, Idonesiaku....
Sebelum kita menyelidiki mengapa fenomena tersebut dapat terjadi, ada baiknya kita menilik dulu, apakah arti nasionalisme? Bagaimana seharusnya cinta pada bangsa itu sendiri?
Nasionalisme VS PatriotismeSelama ini Patriotisme dan Nasionalisme dianggap sama padahal sesungguhnya berbeda. sebelumnya mari kita lihat uraian berikut ini:
Menurut kamus besar bahasa indonesia nasionalisme adalah na•si•o•na•lis•me n 1 paham (ajaran) untuk mencintai bangsa dan negara sendiri; sifat kenasionalan: –makin menjiwai bangsa Indonesia/; meninggikan negara sendiri dibanding negara yang lain.
Nasionalisme adalah konsep yang muncul di Barat sejak abad XVII. Sejak abad itu, Inggris telah memiliki kesadaran untuk tampil sebagai bangsa yang mampu memimpin Eropa. Kesadaran ini merupakan penjelmaan dari gerakan sosial yang menginginkan kemerdekaan individu. Pelopor gerakan ini adalah John Locke yang menekankan bahwa kemerdekaan individu, kemuliaan dan kebahagiaannya merupakan unsur asasi dari semua kehidupan nasional.
Nah sekarang kita lihat tetang patriotisme
menurut kamus besar bahasa indonesia: pat·ri·ot·is·me n sikap seseorang yg bersedia mengorbankan segala-galanya untuk kejayaan dan kemakmuran tanah airnya; semangat cinta tanah air.
Setiap individu dalam kehidupan ini punya rasa patriotisme. Rasa sebagai pertanggungjawaban moral untuk menegakkan kebenaran dan mengikis kebatilan.
nah dari sini kita tahu bahwa nasionalisme itu dengan patriotisme. Jika nasionalisme lebih menekankan pada rasa cinta yang menggebu-gebu terhadap bangsa sendiri, patriotisme justru lebih ke arah sikap ingin melakuka sesuatu untuk merubah negara tersebut menjadi lebih baik.
Pantes aja di Indonesia pemudanya pada ga ada jiwa nasionalis. Toh kekayaan bangsa yang kira-kira bisa dibangggakan aja udah hampir musnah di pangkas pemerintah. Apalagi sikap pemerintah sekarang yang bikin rakyat capek deh, ngapain juga ngebanggain pemerintah yang makan gaji buta (eh makin gaji rakyat ding *pajak*).
Nah untuk itu, kita sebagai pemuda harus mengembangkan jiwa patriotis kita seperti kata John F. Kennedy "
"Jgn tanya apa yg bisa diberikan negaramu padamu, tp tanyalah apa yg bisa kau berikan bagi negaramu!"