Serangan pasukan Israel terhadap Konvoi Kapal Freedom Frotilla, Senin (31/5) telah menewaskan 16 dan melukai banyak relawan kemanusiaan yang ada di kapal itu. Situs kantor Berita Al Jazeera melaporkan pasukan Israel meluncur menggunakan tali dari helikopter dan mulai menembaki penumpang di geladak dengan peluru tajam.
Penyerangan terjadi perairan internasional, 65 kilometer lepas pantai Gaza. Radio Tentara Israel mengklaim peluru dimuntahkan karena penumpang menyerang pasukan dengan benda tajam. Namun kabar itu dibantah Free Gaza Movement, penyelenggara misi kemanusiaan ini dengan mengatakan pasukan langsung menembak begitu mendarat di kapal. Iring-iringan 6 kapal kemanusiaan yang hendak menembus blokade laut Israel ke Gaza itu kini ditarik ke Haifa di Israel.
Israel juga memfitnah sukarelawan yang berada di kapal tersebut bahwa mereka menyerang kapal tentara israel terlebih dahulu. Kabar itu juga langsung dibantah oleh salah seorang relawan dari mer-c, Ia mengatakan bahwa saat itu mereka sedang sholat subuh. Fitnah lain adalah seperti yang dapat dilihat di berita-berita nasional, video rekaman dari israel bertuliskan 'soldier was hitted by chair' and bla bla bla jelas-jelas konyol. Sukarelawan, hanyalah membela diri mereka. Bayangkan saja jika rumah anda dirampok oleh orang asing dan orang asing tersebut berniat akan mencelakakan anda, apakah anda akan tinggal diam? Tentu saja tidak!
Video ini merupakan video hasil rekaman tentara Israel, karena saya mengalami kesulitan dalm meng-Embed maka saya hanya mencantumkan link saja:
http://www.youtube.com/watch?v=DSFwyWyVo74Mengenai serangan tersebut apakah tanggapan dari PBB, Amerika, dan organisasi Internasional lainnya? Mereka hanyalah diam! Hilarry Clinton bahkan tidak berani mengatakan bahwa Israel telah melakukan tindakan yang salah dan todak semestinya. Ia contoh nyata dari firman Allah di surat Al-Baqarah yang menyebut 'mereka buta, tuli, dan bisu'. Tindakan yang dilakukan Israel sangat jelas ilegal, tidak berperikemanusiaan dan melanggar HAM. Merekalah the real terorist.
Lebih parahnya lagi dari dalam negri, Presiden kita SUSILO BAMBANG YUDHOYONO menyampaikan pidato (atau menelfon saya tidak terlalu mengerti) bahwa Ia mengecam tindakan israel. Hanya mengecamkah? Oh, Mr. President, it's not the time to cari muka. Anda adalah presiden republik indonesia, jika hanya mengecam saja, saya juga bisa.
Lebih lanjut Ia mengatakan akan mengadakan hubungan diplomasi dengan pihak ketiga untuk menyelesaikan konflik tersebut. Komentar saya: sudah bertahun-tahun Israel diajak berunding, berdiplomasi, dan lain sebagainya, namun apa yang terjadi? Israel dengan membabi buta menyerang umat islam di palestin demi memperluas tanah yang sesungguhnya bukan hak mereka. Jadi, apakah berdiplomasi berpengaruh? Tidak! Jihad till death is the only way.
SBY juga berkonsolidasi dengan Yordania untuk menyelamatkan WNI yang ada di sana. Ia berharap seluruh WNI yang menjadi sukarelawan dapat kembali dengan selamat. Jika saya menjadi presiden, saya tidak akan hanya bertindak hanya segitu. Selain melindungi WNI, saya juga akan membantu saudara muslim di Palestin, umat muslim itu satu tubuh, jika yang satu sakit, semuanya juga merasakan. Kembali dengan selamat ke tanah air bagi sukarelawan juga bukan tujuan mereka. Mereka adalah orang-orang yang siap mati demi syahid di jalan Allah.
Jika saya menjadi presiden saya justru akan melakukan langkah-langkah supaya para relawan bisa masuk ke Palestina, sehingga tujuan tercapai. Bahan bangunan dapat terkirim ke sana, Rumah sakit (oleh mer-c) dapat berdiri, bahkan pejuang islam yang sudah merindukan syahid juga dapat membantu membebaskan palestina.
Tapi bagaimana semua itu dapat terwujud di sistem yang kufur seperti ini? Untuk itu kita harus memperjuangkan khilafah. Khilafah akan mengayomi seluruh dunia, khilafah akan mensejahterakan semua orang bahkan non-muslim sekalipun, khilafah akan menerangi Bumi dengan cahaya islam.
Insya Allah